Selasa, 23 Oktober 2012

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


BAB I

PEMBAHASAN
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DALAM  KEHIDUPAN MASYARAKAT

A.     PENGERTIAN
Kelompok sosial (social group) merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling tolong menolong. Soial group merupakan pengumpulan atau agregasi yang teratur (internet).
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya (internet).

Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama (internet).
Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.
a.      Menurut Soerjono Soekanto, kelompo adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
b.      Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
c.       Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik (internet).
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain (Taufiq Rahman Dhoiri:83):
1.      Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.

2.      Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
3.      Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.
4.      Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
5.      Besistem dan berproses.
 Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan berikut ini :
a.  Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok tersebut.
b.   Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.
c.   Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d.   Memiliki kepentingan bersama.
e.    Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.
Ø   Ciri-ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut (internet) :
a.  Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
b.  Memiliki struktur sosial
c.  Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d.  Memiliki faktor pengikat.
e.   Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.

Ø       Proses Pembentukan Kelompok Sosial
1.      Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
a.      Dorongan untuk mempertahankan hidup
b.      Dorongan untuk meneruskan keturunan
c.      Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (internet).
2.      Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
a.      Kesatuan Genealogis atau Faktor Keturunan
b.      Kesatuan Religius
c.       Kesatuan Teritorial (Community)
d.     Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)

Ø     Klasifikasi Kelompok Sosial
1.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
a.      Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
b.      Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota.
2.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
a.      Gemeinschaft (Paguyuban)
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
b.      Gesellschaft (Patembayan)
Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
3.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
a.      In-Group
b.      Out-Group
4.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.
a.      Kelompok Primer
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan.
b.      Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
5.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan
a.      Kelompok Formal
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan.
b.      Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelmpok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim (internet).

B.   PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
Seorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga, ataupun kelompok besar seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain. hampir semua manusia merupakan kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggotanya menyebar, tapi pada waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara mereka. Pada saat demikian, terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, akan tetapi para anggota keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan-perubahan, walaupun sama sekali tidak disadari. Saling tukar menukar pengalaman mempunyai peranan besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Manusia merupakan makhluk yang tediri dari jasmaniah dan rohaniah. Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia mempunyai pola berpikir yang akan mempengaruhi sikapnya (internet).
C.    TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL
1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :
a. besar kecilnya jumlah anggota,
b. derajat interaksi sosial,
c. kepentingan dn wilayah,
d. berlangsungnya suatu kepentingan,
e. derajat organisasi,
f. kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
g. tipe-tipe umum yang terdapat dalam kelompok sosial yaitu ; 
- kategori statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.
- kategori sosial ; kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya Ikatan  Dokter Indonesia.
- kelompok sosial seperti misalnya keluarga batih.
- kelompok tidak teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama, karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti karcis kereta api.
- organisasi formal ; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi (internet).
2. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu
Seorang warga masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud biasanya atas dasar kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan yang memberikan prestise tertentu sesuai adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi dan sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau Negara (internet).
3. In-group dan Out Group
               In-group adalah kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya. Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingannyatidak selalu sama (Soerjono Soekanto:108).
4. Kelompok Primer dan Kelompok Skunder
                Kelompok primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu erat (Soerjono Soekanto:109).


5. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)
                   Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabat, rukun tetangga dan lain sebagainya. Cirri pokok dari paguyuban adalah (Soerjono Soekanto:118): (1) intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra. (2) private ; hubungan bersifat pribadi untuk beberapa orang saja. (3) exclusive ; hubungn tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”. Tipe paguyuban ada 3, yaitu paguyupan karena ikatan darah, paguyuban karena tempat/wilayah yang sama dan paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.
                 Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis, biasanya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbale-balik seperti ikatan pedagang, organisasi yang luas atau industry, dll (Taufiq Rahman Dhoiri:88).
6.      Formal Group dan Informal Group
         Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Sedangkan informl group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama (Baswori:50-55).
7.      Membership group dan Reference Group
Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan  bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan membership group baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference groupnya yaitu partainya. Ada dua tipe umum reference group yaitu ; (1) tipe normative yang menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan (2) tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadinnya (Baswori:56).


8.      Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis, misalnya muncul kelompok seprofesi. Sedangkan kelompok volonter merupakan mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya tadi. Dengan demikian, maka kelompok volonter akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individu, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Kelompok volonter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri, dan kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan sekunder misalnya adalah kebutuhan akan rekreasi (Soerjono Soekanto:128).
D.    KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK TERATUR
1. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan (Crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan (internet):
1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosisal :
a. khalayak penonton atau pendengar yang formal (formal audiences).
b. kelompok ekspresif yang telah direncanakan.
2. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual crouwds)
a. kumpulan yang kurang menyenangkan. Seperti orang yang menunggu bis dan antri karcis.
b. kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik, yaitu orang yang bersama sama menyelamatkan diri dari bahaya.
c. kerumunan penonton.
3. kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum ( lawless crowds)
a. kerumunan yang bertindak emosional
b. kerumunan yang bersifat inmoral seperti orang-orang mabuk.

2.  Publik
Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interksi terjadi secara tidak langsung melalui alat/media komunikasi (internet).

E.  MASYARAKAT PEDESAAN (RURAL COMMUNITY) DAN      MASYARAKAT PERKOTAAN (URBAN COMMUNITY)
1. Masyarakat Setempat (Community)
Istilah masyarakat setempat (community) menunjuk pada bagian masyarakat yangbertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, dimana faktor utama yang menjadi dasar utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya (internet).
2. Tipe-tipe Masyarakat Setempat
             Dalam mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat, dapat digunakan empat kriteria yang saling berpaut (Soerjono Soekanto:135):
a. Jumlah penduduk
b. luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman,
c. fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
d. organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.
3. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
    Masyarakat pedesaan biasanya ditujukan pada sekumpulan orang yang bertempat tinggal di daerah desa atau jauh dari daerah ibukota/perkotaan. Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan masyarakat pedesaan lain. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Cirri dari masyarakat perkotaan antara lain kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan di desa dan lebih bersifat individulistis (internet).
    Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Sebab-sebab urbanisas dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu (internet):
1. Faktor yang mendorong penduduk desa untuk urbanisasi seperti lengkapnya pusat hiburan dan adanya lapangan pekerjaan dan lain sebagainya
2. Faktor yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota seperti  pendidikan lebih banyak di kota dan lain sebagainya.
F.     KELOMPOK-KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP)
                 Small group adalah suatu kelompok yang kecil/yang secara teoritis terdiri paling dari dua orang, dimana orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya. Biasanya small group ini adalah hubungan-persahabatan (Soerjono Soekanto:146)
G.     DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
Jika dilihati asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan kelompok merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama
Dengan demikian dinamika kelompok merupakan  sebuah konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah
Selain itu dinamika kelompok dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika kelompok pada dasarnya merupakan proses-proses kelompok yang menggambarkan semua hal yang terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam kelompok itu (internet).

FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain (internet):
1.      Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2.      Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3.      Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4.      Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)  

Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial akan menyebabkan konflik antar kelompok sosial maupun sesame anggota kelompok sosial. Di dalam dinamika kelompok sosial mungkin terjadi perbedaan pendapat hingga menjurus pada sikap etnosentrisme antar kelompok atau anggota (internet).
 H.   MACAM-MCAM KELOMPOK SOSIAL
 Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok social (internet).
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
·      Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
·      Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
·      Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
·      Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah (internet).


 

I.    FAKTOR PEMBENTUK

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan (internet).

Kedekatan

Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan (internet).

Kesamaan

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga (internet).
J.    PEMBENTUKAN NORMA KELOMPOK
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok (internet).
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok (internet).
K.    FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI MANUSIA BERKELOMPOK
·      Adanya persamaan senasib
·      Tujuan yang sama
·      Ideologi yang sama
·      Musuh bersama
·      Suku bangsa yang sama atau kelompok etnik (internet).
L.     BENTUK-BENTUK KELOMPOK SOSIAL MENURUT PARA AHLI
1.    In Group dan Out Group
Summer membedakan antara in group dan out group. In Group merupakan kelompok social yang dijadikan tempat oleh individu-individunya untuk mengidentifikasikan dirinya. Out Group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in Group. Contoh: Istilah “kita” atau “kami” menunjukkan adanya artikulasi in group, sedangkan “mereka” berartikulasi out group.
2.    Kelompok primer dan sekunder
Charles Horton Cooley mengemukakan tentang kelompok primer yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi,interaksi sosial dilakukan secara tatap muka (face to face). Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga sifatnya tidak begitu langgeng.
3.    Gemainschaft dan gesellschaft
Ferdinand Tonnies mengemukakan tentang hubungan antara individu-individu dalam kelompok sosial sebagai Gemainschaft (paguyuban) dan gesellschaft (patembayan). Gemainschaft merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal. Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dll. Gesellschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu (yang pendek) atau bersifat kontraktual. Contoh: hubungan perjanjian perdagangan, organisasi formal, organisasi suatu perusahaan, dll.
4.    Kelompok Formal dan Informal
J.A.A. Van Doorn membedakan kelomok Formal dan Informal. Kelompok Formal mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll. Kelompok Informal tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu . Kelompok ini terbentuk karena pertemuan berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar.
5.    Membership group dan reference group
Robert K. Merton membedakan kelompok membership dengan kelompok reference. Kelompok membership merupakan kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai anggota, sedangkan kelompok reference merupakan kelompok sosial yang dijadikan acuan atau rujukan oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk membentuk atau mengembangkan kepribadiannya atau dalam berperilaku (internet).
M.       KELOMPOK TERATUR DAN TIDAK TERATUR
Kelompok teratur merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarmereka. Ciri-ciri kelompok teratur:
·      Memiliki identitas kolektif yang tegas (misalnya tampak pada nama kelompok, simbol kelompok,dll).
·      Memiliki daftar anggota yang rinci.
·      Memiliki program kegiatan yang terus-menerus diarahkan kepada pencapaian tujuan yang jelas.
·      Memiliki prosedur keanggotaan.
Contoh kelompok teratur antara lain berbagai perkumpulan pelajar atau mahasiswa, instansi pemerintahan, parpol, organisasi massa, perusahaan, dll.
Kelompok tidak teratur merupakan kelompok yang tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu. Kelompok ini terbentk karena pertemuan yang berulang-ulang. Contoh kelompok belajar, klik, dll. Menurut Soerjono Soekanto, klik adalah suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar. Klik ini ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota, biasanya hanya bersifat “antara kita saja” (internet).

N. CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KOTA DAN MASYARAKAT DESA
Masyarakat Kota (internet):
Ciri-ciri masyarakat kota:
1.    Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil
2.    Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.
3.    Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan kompetitif.
4.    Keadaan penduduk dari status sosialnya sangat heterogen
5.    Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan, kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll.
6.    Interaksi sosial kurang akrab dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar hubungannya adalah kepentingan.
7.    Keterikatan terhadap tradisi sangat kecil
8.    Masyarakat kota umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan kebebasan
9.    Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen
10.                        Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata
11.                        Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, sehingga perkembangannya sangat cepat
12.                        Masyarkatnya terbuka, demokratis, kritis, dan mudah menerima unsur-unsur pembaharuan.
13.                        Pranata sosialnya bersifat formal sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
14.                        Memiliki sarana – prasarana dan fasilitas kehidupan yang sangat banyak.

Karateristik masyarakat kota (internet):
1.    Anonimitas
Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan, kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.
2.    Jarak Sosial
Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan.
3.    Keteraturan
Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional. (contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll)
4.    Keramaian (Crowding)
Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang bersifat sementara (tidak permanen).
5.    Kepribadian Kota
Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan, berdikari (self sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif, insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi pribadi.

Masyarakat Desa (internet):
Ciri-ciri masyarakat pedesaan:
1.    Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural
2.    Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat pedesaan
3.    Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)
4.    Corak kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft (paguyuban ddan memiliki community sentiment yang kuat)
5.    Keadaan penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif homogen.
6.    Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik
7.    Memiliki keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi warisan leluhurnya
8.    Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan kterlibatan social.
9.    Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah
10.                        Pembagian kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial masih sedikit
11.                        Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban.
12.                        Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima unsur-unsur baru
13.                        Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yang mengikat dan dipedomi warganya dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis
14.                        Penduduk desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku.

Karakteristik masyakat pedesaan (internet):
Menurut Landis, terdapat beberapa karateristik masyarakat desa, a.l:
1.    Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk
2.    Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya
3.    Cara berfkir dn sikapnya konservatif dan statis
4.    Mereka amat toleran terhadap ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain
5.    Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif
6.    Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya.

BAB II
PENUTUP


KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan makalah dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa manusia ialah makhlik sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong, oleh karena manusia membentuk kelompok-kelompok dalam kehidupannya. Namun dalam membentuk kelompok tidak sembarangan ada syarat-syarat yang mesti ada pada diri masing-masing individu.
Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain:
1.  Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang  bersangkutan.
2.   Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
3.   Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.
4.   Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
5.   Besistem dan berproses.








DAFTAR PUSTAKA

Baswori M.Si. 2005. Pengantar Sosiologi. Depok: Ghalia Indonesia.
     Dhoiri Rahman Taufiq, dkk. 2006. Sosiologi. Jakarta: Yudhistira.
     Soekanto Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

5 komentar:

  1. Makasih sob artikel makalah'a
    kunjungin dan follow blog saya ya di
    http://ikubarunovryan.blogspot.com/search/label/Sosial%20Politik
    makasih :D

    BalasHapus
  2. Tnx bos, kunjungi balik rzachya.blogspot.com

    BalasHapus

  3. Inilah Saatnya Menang Bersama Legenda QQ

    Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!

    Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :

    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online

    Fasilitas BANK yang di sediakan :

    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon

    Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ

    Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
    Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!

    Contact Us :
    + website : legendapelangi.com
    + Skype : Legenda QQ
    + BBM : 2AE190C9

    BalasHapus
  4. sangat membantu, thank you!!

    BalasHapus